KALAU BERSATU INDONESIA BISA BANGKIT

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Dua minggu lalu kita merayakan Hari Raya Idulfitri 1346 H. Kita bersyukur bahwa dalam keadaan menghadapi gejolak alam dan ekonomi yang berat, seluruh rakyat tetap melaksanakan ibadah dengan khusuk dan menyediakan waktu bersilaturahmi kepada sanak keluarga dengan ceria. Banyak yang menangis dalam keharuan karena seluruh keluarga hanya bisa melihat kemenangan pada Hari Raya Idul Fitri sebagai impian karena tidak seluruhnya merasakan kemenangan. Bagi banyak kalangan, keadaan dianggap bertambah menyedihkan, karena melihat tetangganya bergembira, padahal keluarganya sendiri dalam kesedihan yang mendalam. Kalau yang beruntung dikerubuti keluarga, ada yang sedih tidak ada keluarga yang datang karena keluarga dekatnya dilanda kemiskinan yang sama. Kesedihan itu harus segera berakhir. Pada detik-detik setalah lebaran, Yayasan Damandiri bersama Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi se Jawa Timur menggelar pertemuan segi tiga dengan dua bank besar di Jawa Timur, yaitu Bank BPD Jatim dan Bank UMKM Jatim di Surabaya.

Kedua bank besar itu sepakat mendukung dengan kekuatan yang sinergis, dibekali tekad besar Gubernur Jawa Timur yang sering turun ke desa menjemput bola memenuhi semangat dan kebutuhan masyarakat untuk segera bangkit. Tidak lagi menengok ke belakang merenung segala kekurangan yang dialami, tetapi berbekal optimisme yang tinggi memapak masa depan yang cerah. Keduanya siap menjemput bola menopang arus Bonus Demografi meledaknya keluarga muda yang banyak dan merubahnya menjadi kekuatan besar yang dinamis. Kedua Bank tidak membiarkan ledakan anak muda itu menjadi masalah baru yang melestarikan kemiskinan dan malapetaka yang mengerikan.

Tekad kedua lembaga keuangan itu dikawinkan dengan kesediaan ratusan perguruan tinggi di Jawa Timur, baik yang tergabung dalam Paguyuban Perguruan Tinggi se Jatim maupun puluhan UIN, IAIN, STAIN, perguruan tinggi berbasis agama Islam dan perguruan tinggi lainnya, untuk menolong proses pemberdayaan keluarga melalui forum Posdaya. Di dalam Posdaya yang dikelola oleh masyarakat di pedesaan, aliran besar penduduk muda itu diajak menyegarkan persatuan dan kesatuan, sehingga makin kokoh menyambut masa depan dengan dinamika dalam kebersamaan.

Bank BPD Jatim dan Yayasan Damandiri akan menyalurkan dana yang cukup besar kepada Bank UMKM Jatim guna melayani kebutuhan modal bagi keluarga prasejahtera dan sejahtera I yang dengan dukungan tanggung renteng bersama keluarga yang lebih mampu memulai usaha ekonomi mikro yang produktif. Dengan pendampingan mahasiswa semester tujuh atau delapan, yang sebentar lagi akan menjadi sarjana, ledakan penduduk dan keluarga muda di desa diajak belajar mengolah sumber daya yang melimpah di pedesaan menjadi produk yang laku jual dan menguntungkan. Keperluan dana dijamin tanpa agunan kecuali bahwa setiap keluarga harus belajar menabung agar pada suatu waktu kelak bisa meminjam dana yang lebih besar karena mempunyai cukup tabungan untuk menjamin pinjaman yang diambilnya.

Agar mampu mengolah sumber yang melimpah di desanya, keluarga muda yang bangkit itu, diberikan pelatihan dasar dan menengah oleh para mahasiswa maupun berbagai kementerian yang akan terjun ke desa menjemput bola. Mereka diarahkan menjadi tenaga muda yang terampil dan makin memiliki jiwa entrepreneur yang kuat sehingga biarpun tingkat pendidikan dan ketrampilannya terbatas, tidak kikuk dan dengan berani berpikir besar, dan tidak malu memulai karya-karya nyata biarpun skalanya masih kecil.

Pada bagian lain, dengan persiapan pelatihan yang memadai, luapan tenaga kerja yang terjadi di berbagai wilayah diharapkan bisa dikembangkan menjadi pasar yang dengan semangat kebersamaan mencintai produk yang dihasilkan tetangganya sesama anak Indonesia. Dengan demikian, produk lokal menjadi idola yang menarik. Kecintaan akan produk lokal diantar dengan kemampuan produsen memenuhi minat pasar dengan gencar karena pelatihan yang diberikan kepada produsen muda bukan hanya kemahiran berproduksi saja, tetapi kemampuan produsen untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Disamping kemampuan menjadikan luapan keluarga muda lokal itu dengan pemenuhan kebutuhannya, entrepreneur muda diajak membaca minat pasar di luar daerahnya agar pada akhirnya, keluarga muda yang makin dinamik bisa menjadi pemasok kebutuhan pasar yang makin luas jangkauannya. Kemampuan berdagang dan menjadi supplier dengan wilayah yang makin luas, memungkinan keluarga muda yang dinamik memiliki wawasan regional yang bisa berkembang menjadi makin luas bercakrawala global. Keluarga muda bangkit menjadi juara dunia yang membanggakan.

Kombinasi kekuatan mahasiswa dengan aspirasi yang luas, dipadu dengan pemberdayaan semangat lokal dimana keluarga muda dipupuk dengan semangat perjuangan untuk menggali melimpahnya kekayaan sumber daya alam yang melimpah, diharapkan bisa berjalan lancar. Oleh karena itu kebutuhan dana untuk membiayai segala kebutuhan tenaga mesin dan peralatan produksi bisa dijamin dari dana bank, yang mengalir lancar memenuhi kebutuhan pada tingkat pedesaan. Revolusi kebangkitan rakyat akan terwujud apabila dibekali dengan optimisme dan didukung oleh komitmen yang kuat dari para pemimpin dan perangkatnya. Sesungguhnya kalau mau dan bersatu, Indonesia bisa dan akan bangkit kembali.