BERSATU MENDORONG KEMAJUAN

Oleh: Prof Dr Haryono

Tingkat kemiskinan di Indonesia secara bertahap terus menurun. Tetapi, gejolak ekonomi yang tidak kunjung reda, di tanah air maupun di berbagai negara lain, sangat mempengaruhi kondisi penghidupan bangsa. Tidak jarang penduduk yang semula tidak miskin, bisa berubah sewaktu-waktu menjadi miskin. Penduduk yang baru saja terbebas dari belenggu kemiskinan dengan mudah jatuh lagi ke lembah kemiskinan. Peristiwa seperti ini tidak menjadi monopoli bangsa Indonesia saja, tetapi terjadi di banyak negara, termasuk juga di negara maju yang makmur. Oleh karena itu setiap bangsa perlu selalu waspada dan dengan sungguh-sungguh memelihara persatuan dan kesatuan agar segala yang sudah dicapai dapat dipelihara dengan penuh kasih sayang dan berkelanjutan.

 Dalam semangat seperti itu, tidak kurang dari 11 anggota dan pimpinan Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), yang dipimpin oleh Ibu Sylvie Agung Laksono, minggu lalu mengadakan serangkaian silaturahmi dengan Yayasan Damandiri dan rekan-rekan mitra kerjanya. Pertemuan pertama dimaksudkan untuk mempelajari program pemberdayaan keluarga yang selama lebih dari sepuluh tahun terakhir ini telah dikerjakan bersama ratusan ribu rekan kerjanya di seluruh Indonesia. Pimpinan SIKIP membandingkan lima program utama yang diselenggarakan dengan baik meliputi usaha membangun kesadaran masyarakat membudayakan gagasan Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, Indonesia Kreatif, Indonesia Hijau dan Indonesia Peduli dengan berbagai upaya yang dilakukan Yayasan Damandiri dalam membantu pemerintah melaksanakan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2010 tentang Pembangunan yang berkeadilan. Instruksi Presiden ini mengacu pada pembangunan berbasis keluarga dengan sasaran pencapaian target-target MDGs.

 Setelah berbincang-bincang dengan seksama, akhirnya diputuskan bahwa SIKIB siap menggalang kerjasama untuk membantu masyarakat dengan berbagai program pemberdayaan secara terpadu agar berbagai program dapat dipadukan oleh masyarakat melalui Pos-pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang sedang dikembangkan di desa dan dukuh. Program-program tersebut dipadukan agar rakyat banyak, utamanya keluarga miskin dan setengah miskin, di desa dan dukuh, dapat lebih mudah mengakses fasilitas yang disediakan oleh SIKIB atau oleh berbagai kalangan yang lebih mampu.

 Segera setelah dicapai kesepakatan tersebut, Wakil-wakil Pimpinan SIKIB, Ibu Sylvie Agung Laksono secara pribadi meninjau kegiatan Gubernur DKI Jakarta, Dr. Ing. Fauzi Bowo, di wilayah Jakarta Timur, yang meninjau kegiatan masyarakat di RT dan RW yang antara lain meresmikan terbentuknya Forum Komunikasi Pemberdayaan Keluarga (Rukodaya) atau Posdaya menurut gaya DKI Jakarta. Ibu Sylvie bertambah yakin bahwa banyak kegiatan SIKIB dapat dengan mudah dipadukan dan memberi manfaat yang luar biasa bagi masyarakat luas.

 Pada hari yang sama, Ibu Ina Gufron, salah satu anggota SIKIB, juga berkenan berkunjung ke Kulonprogo menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Bupati Kulonprogo, Dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K) dalam rangka pengembangan Posdaya di seluruh desa dan dukuh guna mempercepat upaya pengentasan kemiskinan berbasis keluarga. Pertemuan itu dihadiri pula oleh wakil-wakil dari Kabupaten Wonosobo yang akan melakukan kegiatan serupa. Perkembangan keterpaduan tersebut merupakan langkah positif bahwa upaya pengentasan kemiskinan melalui pembangunan yang berkeadilan perlu dilaksanakan secara gotong royong dan terpadu agar memungkinkan lebih banyak rakyat banyak menikmati fasilitasi yang tersedia. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri).