MERAMBAH DAERAH PESISIR

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

 

Seperti diketahui, Inpres nomor 3 tahun 2010 itu mengamanatkan pembangunan berkeadilan, pro rakyat dan berbasis keluarga dengan sasaran keluarga miskin dan termarginal yang mengutamakan pendekatan untuk anak, perempuan melalui upaya pengembangan usaha mikro dan kecil serta bertumpu sekaligus pada upaya untuk menuntaskan sasaran dan target-target MDGs. Upaya ini sekaligus diarahkan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia yang posisi Indonesia masih sangat rendah pada posisi nomor 124 dari sekitar 180 negara di dunia.

 Prof. Haryono yang memberikan paparan tentang pendekatan pengentasan kemiskinan dan pembangunan berbasis MDGs melalui Posdaya menyatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat mengambil peran yang sangat menentukan untuk mengubah peran dan posisi kaum nelayan dan penduduk yang mengerjakan kolam ikan atau perikanan di darat yang umumnya miskin. Pendekatan yang sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2010 tersebut dapat menjadi dasar hukum untuk mengembangkan klinik yang sekarang sedang dikembangkan oleh Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan tersebut, menjadi pusat-pusat pemberdayaan untuk membantu dan mendampingi para nelayan dan keluarga dengan aktifitas perikanan di daerah pedesaan.

 Keluarga muda nelayan perlu dijadikan sasaran utama pemberdayaan secara paripurna, termasuk perhatian yang tinggi terhadap anak-anak dan kaum perempuan, sehingga upaya pemberdayaan yang ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dapat berlangsung dan berhasil secara berkesinambungan dan lestari. Anak-anak nelayan dan para penggiat perikanan dapat menikmati perubahan sosial pada keluarganya menjadi keluarga yang cerdas, sehat dan sejahtera. Klinik-klinik pemberdayaan, menurut Dr. Agus Heri Purnomo, tidak lagi bersifat kuratif menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para nelayan, tetapi melakukan upaya preventif melalui pemberdayaan yang profesional dan berkelanjutan. Jaringan Pos-Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang sudah ada atau harus dikembangkan di desa nelayan dapat dijadikan forum pembelajaran yang efektif untuk menyelesaikan target-target MDGs bagi keluarga nelayan atau penggiat perikanan. Para petugas lapangan tehnis atau sukarelawan bersama mahasiswa yang melakukan KKN tematik Posdaya dapat menjadi penyuluh dan pendamping tehnis yang bisa mengolah ikan menjadi produk yang tahan lama, laku jual dan menguntungkan keluarga produsen.

 Dari antusiasme diskusi yang diikuti oleh berbagai stakehorlders dari seluruh Indonesia, terlihat semangat para peserta Lokakarya untuk memberi dukungan yang kuat terhadap kebangkitan kaum nelayan dan keluarga yang pekerjaan sehari-harinya dalam bidang perikanan. Kontribusi masyarakat nelayan tersebut, apabila upaya ini dikaitkan dengan dunia perbankan, yang menjadi sangat penting untuk mendapatkan cakupan yang besar, akan mampu mengangkat para nelayan yang masih terpuruk dari lembah kemiskinan menjadi nelayan yang lebih sejahtera. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri).