JATIM AKAN KEMBANGKAN POSDAYA BERBASIS UPPKS

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

  • tekad baru

Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo SH, MHum, dalam pertemuan dengan Ketua Yayasan Damandiri yang dihadiri oleh Sestama BKKBN, Dr. Sudibyo Alimoeso, MA, Kepala BKKBN Provinsi Jatim, Ibu Djuwartini, SKM, MM, Kepala BPR Jatim HR. Soeroso, Asisten Kesra dan staf menyatakan sangat berterima kasih atas gagasan mengembangkan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di seluruh provinsi Jatim berbasis UPPKS. Pengembangan UPPKS, kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera yang diawali oleh para peserta KB tersebut awalnya merupakan kelompok para peserta KB yang ingin membangun ekonomi mikro untuk mendukung upaya pembangunan keluarga sejahtera.

Akhir-akhir ini kelompok UPPKS tersebut bertambah maju dalam usaha ekonominya sehingga diperlukan dukungan dana yang lebih besar untuk kegiatan yang lebih luas. Namun mereka juga sadar bahwa sebagai peserta KB yang umumnya sudah makin senior dituntut untuk memberikan dukungan terhadap perluasan program KB di masing-masing desanya. Para petugas lapangan KB, yang selalu akrab bersama kelompok ini juga ingin lebih bekerja sama ikut mengembangkan pencapaian sasaran MDGs yang meliputi upaya pengentasan kemiskinan dan penguatan program KB untuk generasi yang lebih muda.

Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo merasa berterima kasih menanggapi gagasan agar kelompok UPPKS yang selama ini bergerak dalam bidang ekonomi mikro diperkuat dengan dikembangkan menjadi Kelompok Posdaya yang sekaligus menangani penyelesaian sasaran dan target-target MDGs. Beliau juga sangat setuju agar para petugas lapangan KB dibekali dengan pengetahuan yang cukup untuk membawakan penyelesaian target-target MDGs dengan tekanan yang kuat dalam bidang KB dan penguatan kemampuan ekonomi pasangan usia subur muda. Penguatan kemampuan ekonomi itu merupakan modal yang sangat penting agar supaya setiap keluarga dapat hidup secara mandiri dan sejahtera. Gubernur juga menekankan agar anak-anak muda yang dianggap buta aksara, padahal telah menyelesaikan pendidikan pada sekolah-sekolah agama, segera mendapatkan tambahan pendidikan melalui penguasaan paket-paket A, B dan C sesuai jenjang yang belum dikuasai mereka.

Untuk mengembangkan usaha besar itu Gubernur juga menunjuk Kepala BKKBN Jawa Timur menjadi fasilitator bagi para SKPD yang terkait dengan pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta KB di seluruh Jatim serta penghubung dengan Yayasan Damandiri dan BPR Jatim agar upaya besar tersebut sekaligus dikaitkan dengan Gerakan Sadar Menabung dan Penyediaan Kredit Pundi Rakyat yang diselenggarakan bersama. Pengembangan Gerakan Sadar Menabung itu intinya adalah membuat setiap keluarga meningkatkan kesadaran dan menabung. Tabungannya bisa dijadikan agunan untuk mengambil kredit yang diperlukan untuk usaha ekonomi bagi setiap keluarga. Gerakan ini akan segera dimulai dan ada kemungkinan besar akan dicanangkan di Kabupaten Pacitan dalam waktu tidak terlalu lama lagi.

Untuk memperkuat upaya membangun keluarga sejahtera dengan latar belakang ekonomi mikro, kecil dan koperasi tersebut, Gubernur sangat menghargai gagasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya yang akan diselenggarakan oleh beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur dalam bulan Juni-Agustus yang akan datang. Dipesankan agar upaya KKN tersebut diarahkan dengan pendekatan teritorial yang tepat sehingga dukungan untuk upaya pengentasan kemiskinan dapat dicapai secara bertahap dan nyata. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri, www.haryono.com).