GEBRAKAN KOPERASI DALAM SAFARI GEMPITA MUTIARA BANGSA

  • Kegiatan Damandiri 4

?Dalam suasana peringatan Hari Koperasi 2010 ada baiknya kita amati Gerakan Safari Gempita Mutiara Bangsa yang berusaha membantu masyarakat menyelesaikan target-target MDGs. Dalam gerakan Safari tersebut, Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) bersama mitra kerjanya, berusaha mengajak semua pihak melaksanakan kegiatan itu secara mandiri. Oleh karena itu pengembangan ekonomi kerakyatan yang bisa menjadi pendukung yang kuat dari gerakan pembangunan yang marak itu mendapat prioritas yang utama. Gerakan pembangunan ekonomi kerakyatan itu diarahkan mengajak sebanyak mungkin anak bangsa untuk berpartisipasi, prinsipnya adalah agar tidak ada satupun anggota masyarakat yang tidak terlibat dalam upaya besar membangun masyarakatnya.

Oleh karena itu Safari Gempita Mutiara Bangsa yang diadakan sampai akhir Oktober yang akan datang, dengan kemungkinan diperpanjang sampai akhir tahun, mengundang semua pihak untuk bersama-sama membentuk forum silaturahmi antar semua keluarga di pedesaan berupa Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) agar upaya membangun persatuan dan kekompakan bisa dirembug bareng sebagaimana nenek moyang dimasa lalu membangun kebersamaan. Rembugan bareng itu menghidupkan kembali semangat gotong royong antar keluarga dan warga pada umumnya. Mereka yang mempunyai usaha diajak menampung keluarga lain yang ingin belajar usaha sebagai magang. Dalam konteks magang itu dijelaskan secara rinci bahwa tetangga yang bekerja magang tidak membebani keluarga yang punya usaha tetapi justru ikut bekerja keras mengembangkan usaha itu seakan miliknya sendiri. Magang adalah suatu kegiatan sekolah yang diatur oleh Posdaya dan keluarga yang peduli sesama anak bangsanya.

Pengusaha tempat magang diberi kesempatan memperluas usahanya dengan dukungan modal yang dikumpulkan dalam Posdaya sehingga usahanya bisa bertambah besar tanpa beban resiko yang tinggi. Apabila keluarga yang magang makin mahir, maka melalui kesepakatan anggota Posdaya bisa dikembangkan dukungan yang lebih besar agar keluarga yang magang bisa dianggap lulus dan membuka usahanya sendiri dengan bimbingan dari pengusaha yang menjadi gurunya. Oleh karena itu dalam upaya yang dianjurkan dalam Posdaya itu diberikan juga pelatihan tanggung renteng agar kemampuan untuk saling berbagi tanggung jawab bersama antara keluarga yang belajar bersama keluarga yang sukarela menjadi guru pendampingnya.

Mereka dianjurkan membuat kelompok usaha bersama dalam lingkungan Posdaya yang selanjutnya dipersiapkan menjadi kelompok pra koperasi sebagai embriyo koperasi usaha. Apabila kelompok itu menjadi makin kompak, maka mereka diperkenalkan pada konsep-konsep koperasi yang merupakan kelompok usaha bersama dalam suatu sistem gotong royong dengan dinamika yang tinggi. Para keluarga yang saling mempunyai kepentingan untuk maju bersama dikembangkan menjadi sahabat dalam suka dan duka dengan komitmen yang tinggi untuk berbagai ilmu produksi, menjual dengan tehnik yang tinggi serta dagangannya laku keras dan mengutungkan.

Pengembangan koperasi dalam gebrakan Safari Gempita Mutiara Bangsa dipercayakan pada mutiara bangsa yang sanggup berkorban untuk sesamanya dalam bimbingan usaha yang menguntungkan dan memelihara kebersamaan dengan dinamika yang tinggi. Koperasi bukan sekedar berkumpul bersama dan mendaftar sebagai anggota tetapi setiap anggota bergerak dinamis sebagai pemeran usaha yang berjuang keras tetapi tetap memelihara kebersamaan dalam tanggung renteng yang kokoh karena dilandasi saling kepercayaan dan menghargai sesamanya. Tanggung renteng dalam koperasi membentuk Tim yang kompak, Super Team, bukan Superman atau Superwoman yang mau menang sendiri dalam usaha bersama koperasi. Adanya Super Team inilah yang menjadi kekuatan maha dahsyat koperasi di masa depan karena Tim yang kompak itu akan berusaha mengembangkan usaha untuk sebesar-besar kesejahteraan bersama. Selamat Hari Koperasi 2010. (Prof. Dr. Haryono Suyono, pengamat masalah sosial kerakyatan).

Artikel Lainnya