KELAHIRAN UNIVERSITAS TRILOGI DI JAKARTA

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Setelah selama dua tahun dipersiapkan dengan tekun bersama beberapa tenaga ahli dari ITB, IPB dan beberapa Perguruan Tinggi lainnya, pada tanggal 8 Januari 2013 akhirnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, melalui Dirjen Pendidikan Tinggi Kedikbud RI, mengeluarkan ijin pengembangan Sekolah Tinggi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) menjadi Universitas Trilogi dengan 10 program studinya. Universitas Trilogi ini, seperti namanya, membawa tiga misi utama untuk mengembangkan tenaga ahli yang mempunyai ciri mendorong kebersamaan dan keterkaitan, technopreneurship dengan inovasi yang berpihak pada penduduk miskin serta kemandirian yang tinggi. Melalui pemahaman cara berfikir itu diharapkan para mahasiswa dapat dikembangkan menjadi sarjana yang mempunyai karakter gandrung pada kebersamaan, gotong royong, mementingkan pengembangan kemitraan dalam Super Team, memiliki keunggulan akademis dengan kelebihan pada pengembangan Technopreneur untuk masyarakat luas serta prinsip kemandirian dengan kemampuan yang tinggi untuk memanfaatkan sumber daya dan kearifan lokal.

Diwarisi oleh keberhasilan STEKPI sebelumnya dalam bidang ekonomi, akuntasi dan manajemen, tiga dari sepuluh program studi yang ditawarkan adalah pendalaman dan perluasan dari ketiga program studi tersebut yang diharapkan akan mengantar para lulusannya menjadi ahli pengembangan ekonomi biru (blue economy) yang mengarahkan perhatian pada pengembangan partisipasi yang tinggi, complete inclusion, penggunaan sumber daya lokal, zerro waste principle, serta pengaliran dana pada kegunaan yang maksimal pada kegiatan ekonomi di tingkat akar rumput dibandingkan dengan prinsip prinsip kehati hatinya yang berlebihan pada efisiensi yang selalu harus mengutungkan bagi pemilik modalnya. Ukuran keberhasilannya berubah dari keuntungan individu menjadi sebanyak mungkin kesempatan kerja baru dapat ditawarkan dan diserap oleh rakyat banyak yang miskin dan menganggur.

Ketiga program studi tersebut diperkaya dengan usaha mengembangkan ketahanan pangan yang tinggi dengan mengarahkannya pada upaya menghasilkan lulusan yang ahli dalam pengolahan pangan dari sumber-sumber yang digali dari sumber daya lokal dengan tingkat kegunaan yang menguntungkan. Ketujuh program studi yang ditambahkan pada kemampuan sebelumnya akan menarik para mahasiswa untuk menjadi sarjana yang dapat membangkitkan ekonomi biru pada tingkat daerah yang sebenarnya sangat kaya dan sebagian terbesar belum diolah dengan baik. Oleh karena itu Universitas Trilogi diharapkan akan banyak bekerja sama dengan pemerintah daerah dan para pengusaha yang ada di daerah untuk membantu melakukan identifikasi potensi dan membangun upaya mengembangkannya menjadi potensi riil yang bisa mengangkat martabat masyarakatnya. Upaya itu, sebagai pengembangan dan pengetrapan technopreneur terapan di desa memperkuat dan memperkaya upaya-upaya usaha masyarakat luas yang diharapkan menghasilkan kemakmuran yang makin merata dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas dengan lebih adil.

Karena itu sejak awal para mahasiswa dan dosen pembimbingnya akan langsung ditantang untuk mengembangkan kuliah pada tataran praktek lapangan, dengan membaurkan para mahasiswa dan dosen pembimbingnya pada kemampuan berbaur dan mengetahui kekurangan dan kelebihan lapangan untuk mencarikan padanan berdasarkan latar belakang keilmuan yang dapat menjelaskan, dan sekaligus menyelesaikan masalah yang dihadapi rakyat banyak di lapangan, khususnya yang menyangkut kehidupannya sehari-hari. Disamping diterjunkan langsung ke lapangan, para mahasiswa dan dosen diharapkan menghasilkan karya ilmiah yang dengan mudah dapat diterapkan pada industri dan usaha kecil menengah yang tumbuh dengan sangat subur dan akan menghasilkan kekuatan bangsa yang luar biasa. Para usahawan kecil dan menengah itu, dengan pendampingan dan ilmu pengetahuan yang keluar dari para cendekiawan Universitas Trilogi, akan mampu menempatkan diri sejajar dan karenanya dengan bangga bisa bermitra secara nasional, regional dan global, sehingga wawasan dan citranya akan mengangkat martabat bangsanya. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Mantan Menko Kesra dan Taskin).