POSDAYA MEMAKMURKAN MASJID

Pengembangan Posdaya yang terjadi di banyak desa sering dilakukan oleh keluarga yang sangat peduli di desa yang biasanya aktif pula sebagai aktifis di kekompak lain. Kesadaran itu timbul karena mereka melihat perlunya upaya terpadu untuk menolong keluarga miskin yang perlu dientaskan dari lembah kemiskinan. Keluarga miskin diajak bergabung dalam Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) agar bisa mengikuti pemberdayaan untuk mengembangkan hidup gotong royong bersama-sama bahu membahu dengan keluarga lainnya. Ada juga yang mengembangkan Posdaya dari Posyandu, yang sejak tahun 1983 dikembangkan oleh BKKBN, Departemen Kesehatan dan Tim Penggerak PKK serta pemerintah di tingkat pedesaan untuk meningkatkan kesertaan KB, menolong ibu hamil dan meningkatkan kesehatan anak balita. Ada pula Posdaya yang dikembangkan dari kelompok-kelompok ekonomi pedesaan seperti kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), atau bahkan ada pula yang berasal dari kelompok arisan di pedesaan.

Melihat variasi asal Posdaya yang berbeda-beda itu, bersama Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila (YAMP), Yayasan Dakab, Yayasan Damandiri memfalitasi pengembangan Posdaya berbasis Masjid. Upaya itu dilakukan dengan mengajak para Pengurus Masjid yang pendiriannya dibantu oleh YAMP tetapi pengelolaannya telah diserahkan kepada masyarakat setempat untuk mencoba merintis pengembangan Posdaya berbasis Masjid. Tujuannya adalah untuk memakmurkan Masjid dan sekaligus meningkatkan fungsi-fungsi keluarga dari setiap keluarga yang menjadi jamaah masjid yang bersangkutan. Salah satu Masjid bantuan YAMP yang diajak mengembangkan Posdaya berbasis Masjid adalah Masjid Al-Amin di Pacitan.

Masjid Al-Amin terletak di Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, tidak jauh dari ibukota Kabupaten Pacitan. Masjid ini telah mengembangkan Posdaya dengan bimbingan LPPM Universitas Sebelas Maret yang dipimpin oleh Prof. Dr. Sunardi, MSc. dan Drs. Edy Legowo, MPd. Di tingkat desa, Kepala Desanya, Mashuri sangat rajin membantu pengembangan Posdaya berbasis Masjid tersebut. Posdaya Al-Amin dipimpin oleh Pak Kusno dengan sekretaris Pak Suwardi S.Pd serta Bendahara Pak Wijianto S.Pd. Pengurus Posdaya itu dilengkapi dengan anggota pengurus lain yang ditugasi melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan upaya peningkatan fungsi keluarga serta pencapaian sasaran dan target-target MDGs.

Dalam kesempatan peresmian Posdaya di seluruh Kabupaten Pacitan, Posdaya berbasis Masjid itu dikunjungi oleh para tamu yang terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, para Camat dari seluruh Pacitan, para Gurubesar yang menjadi tamu pemerintah kebupaten serta mereka yang berminat untuk membangun Posdaya di seluruh kecamatan dan kabupaten Pacitan. Dalam kesempatan tersebut Posdaya Al-Amin menyajikan kegiatannya secara lengkap meliputi kegiatan pendidikan anak usia dini dengan telah didirikannya PAUD di lingkungan Masjid. Mula-mula kegiatan PAUD dilaksanakan di halaman Masjid tetapi secara gotong royong para pengurus Posdaya berhasil membangun suatu bangunan tambahan kecil di belakang Masjid. Bangunan kecil itu dipergunakan sebagai kelas bagi tigapuluhan anak-anak balita yang secara rutin ikut dalam kegiatan PAUD.  

Halaman Masjid ditata indah menjadi Kebun Bergizi yang dimaksudkan sebagai contoh untuk ditiru anggota jamaah di halaman rumah masing-masing. Percontohan yang apik itu ternyata mengundang minat dan kegiatan Kebun Bergizi di Desa Kayen itu hampir merata di rumah-rumah penduduk, termasuk Kebun Bergizi bertingkat di rumah penduduk yang halaman rumahnya tidak lebar. Posdaya Masjid juga mengembangkan kursus-kursus pemberantasan buta aksara dan kursus persamaan paket A dan B bagi anak putus sekolah yang belum tamat SD dan SMP. Secara teratur, dengan dukungan bidan yang ada di desa setempat, Posdaya Masjid Al-Amin menggelar Posyandu di halaman Masjid untuk anak-anak balita, pasangan muda untuk ber-KB serta memelihara kesehatan ibu hamil di desanya. Tidak terkecuali Posdaya Masjid juga menyelenggarakan kursus keagamaan yang makin intensif.

Disamping itu, secara teratur Posdaya Al-Amin menyelenggarakan kursus-kursus ketrampilan untuk anak putus sekolah sebagai bekal mengembangkan usaha ekonomi produktif. Banyak pula ibu-ibu yang ikut serta dalam kegiatan pelatihan wirausaha dan akhirnya dengan bantuan modal yang dikumpulkan dari kalangan dermawan Masjid banyak kaum ibu yang kemudian bekerja dalam bidang wirausaha yang menambah pendapatan keluarga. Usaha para ibu di daerah itu kebanyakan ada hubungannya dengan kegiatan suaminya yang melaut serta pengolahan ikan dan hasil laut lainnya.

Dari berbagai kegiatan itu terbukti Posdaya berbasis Masjid tidak saja memakmurkan Masjid melalui ibadah agama di dalam lingkungan Masjid, tetapi juga mendorong pembangunan keluarga yang sejahtera lahir dan batin melalui kegiatan yang sangat intensif. Melihat kemajuan Posdaya berbasis Masjid itu para tamu terkesima, lebih-lebih karena ternyata Posdaya itu telah melahirkan 7 Posdaya lain yang langsung dibina oleh Posdaya Al-Amin. Alasan pembentukan Posdaya itu adalah karena masyarakat di dusun sekitarnya sangat tertarik pada kegiatan yang dilakukan oleh para jamaah di Masjid yang dibina oleh Pengurus Posdaya Masjid. Menanggapi kemajuan itu Bupati Indartato meminta agar para Camat dan Kepala Desa yang mengikuti kunjungan kerjanya ke Posdaya Masjid itu memberi kesempatan kepada Pimpinan Masjid di daerah masing-masing untuk meniru kegiatan Masjid Al-Amin tersebut.

Disamping itu dianjurkan pula agar Posdaya yang sudah ada tidak segan-segan ikut mengembangkan Posdaya baru sehingga pengembangan pembangunan yang berkeadilan di Kabupaten Pacitan dapat segera dipercepat dengan adanya Posdaya yang makin berkembang di desa dan pedukuhan. Bupati tidak membatasi pengembangan Posdaya dan justru mendorong agar kegiatan pembentukan Kebun Bergizi yang ada di halaman Masjid yang juga marak di setiap halaman rumah penduduk di Desa Kayen segera ditiru di desa lainnya. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri, www.haryono.com).