GEBYAR POSDAYA JATENG MENYONGSONG HKSN 2011

Oleh:

Prof Haryono Suyono

Kerjasama yang akrab antara Yayasan Damandiri, DNIKS, pemerintah daerah dan berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, secara bertahap berhasil menyegarkan kembali modal sosial masyarakat. Pola hidup gotong royong di tingkat desa dan pedukuhan, dalam suasana hiruk pikuk dan kemiskinan yang menekan, mulai luntur. Namun, melalui anjuran dalam kerangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan kesetiakawanan sosial nasional, khususnya melalui pemberdayaan yang sistematis, bertahap dan konsisten, pola hidup peninggalan nenek moyang itu mulai tumbuh kembali secara nyata.

 

Melalui dukungan pemerintah daerah, utamanya di kecamatan dan pedesaan, masyarakat menyambut kedatangan mahasiswa KKN dan dosen pendampingnya dengan antusiasme yang tinggi tanpa rasa curiga karena adanya dukungan dari aparat tingkat kabupaten, kecamatan dan desa. Para penggerak pembangunan di desa, sesepuh desa, alim ulama, pimpinan informal dan keluarga yang biasanya mempunyai pengaruh di pedesaan memberikan dukungan yang antusias. Kalau ada beberapa reaksi negatip, rasa curiga, atau tidak yakin, biasanya karena belum mengerti tujuan kegiatan KKN Mahasiswa membentuk Posdaya yang dianggap tidak ada manfaatnya karena sudah ada kegiatan lain yang sepintas nampak serupa. Dengan penjelasan yang gamblang dari para mahasiswa dan dosen pendamping, berbagai kesan awal negatip itu biasanya mudah hilang dan berubah menjadi dukungan partisipasi yang gegap gempita.

 

Apabila tidak ada halangan, pagi ini, 14 Nopember 2011, Menko Kesra RI, Dr. Agung Laksono, dalam rangkaian acara menyongsong Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2011, berkunjung ke Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Semarang untuk menyaksikan gelar Posdaya yang dikembangkan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya oleh 10 perguruan tinggi dan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah bagian utara. Kegiatan yang dimulai dengan kunjungan Menko Kesra tersebut merupakan awal dari kegiatan serupa ke seluruh Indonesia diwaktu-waktu yang akan datang.

 

Kunjungan Menko Kesra ke Semarang itu akan diambut oleh sekitar 2500 – 3000 mahasiswa dari sepuluh perguruan tinggi yang telah melakukan KKN tematik Posdaya serta wakil-wakil dari kelompok Posdaya binaannya. Mereka akan memamerkan kegiatannya kepada Menko dan rombongannya serta mengadakan dialog interaktif. Para Rektor, pembantu rektor, pimpinan LPM,  dosen pembimbing KKN dari berbagai perguruan tinggi dan wakil-wakil pemerintah daerah diharapkan hadir untuk memberikan semangat.

 

Seperti diketahui berbagai perguruan tinggi di Indonesia, atas prakarsa dan fasilitasi Yayasan Damandiri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, telah mengadakan kegiatan KKN tematik Posdaya membangun wadah silaturahmi dan upaya pembangunan di pedesaan. Kebersamaan keluarga dalam Posdaya meningkatkan dinamika masyarakat serta menyegarkan modal sosial yang dinamik guna meningkatkan upaya pengentasan kemiskinan, membangun keluarga mandiri dan sejahtera. Upaya tersebut sekaligus merupakan refleksi partisipasi masyarakat yang luas dan ikhlas sesuai jiwa Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan.

 

Menurut rencana, kunjungan Menko Kesra RI tersebut dikaitkan dengan pemberian penghargaan kepada prakarsa dan partisipasi keluarga dan masyarakat yang bersama mahasiswa KKN tematik Posdaya mengentaskan kemiskinan dan membangun keluarga sejahtera. Prakarsa, keberanian dan partisipasi membentuk dan mengembangkan Posdaya dengan pendampingan mahasiswa dan dosen pembimbing menyegarkan modal sosial masyarakat, upaya pemberdayaan keluarga dan pengentasan kemiskinan yang memerlukan waktu lama dan pendampingan yang ikhlas. Upaya itu hanya dapat dilaksanakan kalau dikembangkan sebagai gerakan masyarakat yang gegap gempita, dan dengan partisipasi yang aktif dan ikhlas. 

 

Kegiatan yang akan disajikan kelompok Posdaya yang hadir antara lain adalah kegiatan bidang pendidikan dalam mengembangkan PAUD, mendidik anak balita dikaitkan dengan kegiatan ibunya untuk berlatih ketrampilan agar hidup mandiri dan sejahtera. Kegiatannya sederhana, anak balita diasuh dalam PAUD dan ibunya berlatih ketrampilan dalam kegiatan ekonomi mikro. Akan ditunjukkan kegiatan ekonomi mikro yang diikuti ibu-ibu dan anak-anak muda dengan pameran produk hasil yang telah diselesaikannya. Dirancang pula acara penanda tanganan akad kredit antara beberapa nasabah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I dengan Bank BPD Jateng atau lembaga keuangan lainnya. Kegiatan Posyandu untuk ibu hamil, KB dan kesehatan anak tidak akan ditinggalkan. Dipastikan bahwa Posdaya tidak bertentangan dengan Posyandu.

 

Untuk menyongsong kegiatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2011 pertengahan bulan Desember nanti, dalam acara Gebyar Posdaya akan dipamerkan kegiatan gotong royong pengembangan Kebun Bergizi untuk menolong penanganan gizi anak balita, ibu hamil, penyandang cacat, lansia dan keluarga miskin pada umumnya. Kegiatan tersebut sekaligus menyambut Hari Penyandang Cacat Internasional yang menyajikan acara hiburan yang diperankan oleh penyandang disabilitas atau penyandang cacat yang tahan uji, mandiri dan terampil. Untuk mendorong agar kegiatan tersebut lebih bermakna, maka para penyandang disabilitas juga akan menyajikan nyanyian dan tarian yang membuktikan bahwa merekapun sanggup berkarya. Acara kunjungan itu diharapkan merangsang dan  mengundang keluarga mampu untuk makin peduli dan menolong keluarga kurang mampu dalam upaya pengentasan kemiskinan dan kebodohan. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Umum DNIKS).