WASPADA STROKE

Oleh:

Prof Dr Haryono Suyono

Konon satu diantara enam penduduk dunia ada kemungkinan terkena serangan stroke. Stroke adalah suatu serangan pada pembuluh darah otak yang bisa pecah dan menyebabkan perdarahan otak yang menyebabkan kerusakan yang sangat fatal pada otak. Stroke juga juga bisa disebabkan karena penyempitan saluran darah di otak yang menyebabkan asupan darah ke sel-sel otak tidak mencukupi sehingga menyebabkan kerusakan sistem yang ada. Keduan penyebab tadi bisa bersifat ringan kalau segera mendapat penanganan tetapi bisa sangat fatal kalau tidak ditangani dengan cepat. Ada waktu yang sangat penting dan biasanya disebut “golden period” dimana kerusakan pada jaringan otak masih bisa diperbaiki.

Banyak literatur dan pengalaman dokter menggambarkan bahwa stroke bisa menyerang siapa saja tidak pandang bulu. Di Indonesia sudah dua orang presiden yang terkena stroke, yaitu mantan Presiden HM Soeharto dan mantan Presiden Gus Doer. Banyak juga pemimpin tingkat Menteri, Dirjen dan Kepala Lembaga juga terkena stroke. Orang kaya tidak juga luput dari serangan stroke. Dewasa ini ada kecenderungan baru bahwa orang miskin di pedesaan tidak luput dari serangan stroke. Dari segi usia, biasanya serangan stroke terjadi pada penduduk diatas usia 50 tahun, tetapi makin banyak penduduk usia produktif yang terserang stroke.

Penyakit stroke dapat dicegah asal kita mau mempraktekkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat bukan berarti dilarang berbagai jenis makanan, tetapi menurut Prof. Dr. Askandar, ahli penyakit dalam dari UNIAIR, seseorang harus berpedoman pada BNI, artinya Batasi, Nikmati dan Imbangi. Untuk itu setiap orang diharapkan melakukan check kesehatan secara teratur agar dapat diketahui tekanan darahnya. Resiko stroke biasanya terjadi pada mereka yang mengidap penyakit darah tinggi atau diabetes. Oleh karena itu para pengidap penyakit darah tinggi atau diabetes perlu menyesuaikan pola makannya dengan baik, antara lain mengurangi makan garam, gula dan jenis-jenis makanan yang bisa menyebabkan naiknya tekanan darah, yaitu makanan yang mengandung banyak kolesterol.

Umumnya seseorang dianggap mempunyai tekanan darah normal kalau tekanannya sekitar 120/80. Kalau tekanan darahnya meningkat menjadi 120-129/80-89, yang bersangkutan harus berhati-hati. Tetapi kalau secara konsisten tekanan diatas 140/90, yang bersangkutan harus segera ke dokter untuk mendapat perawatan dan biasanya dokter akan memberikan obat yang harus diminum setiap hari untuk menurunkan tekanan darah itu sampai ke titik yang dianggap normal pada tekanan 120/80. Untuk mengetahui gejala tekanan darah tinggi itu mengarah ke stroke bisa juga dirasakan detak jantung seseorang. Kalau detaknya tidak teratur maka hampir pasti tekanan darah tinggi itu merupakan gejala awal stroke. Kalau kemudian diikuti dengan adanya rasa vertigo, atau sempoyongan dan mata menjadi kabur, mulut sukar tersenyum atau berbicara, lengan terasa gemetar, maka keadaannya makin gawat dan sangat berbahaya. Seseorang yang mengalami gejala tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas penanganan stroke untuk segera mendapat perawatan. Kecepatan membawa ke rumah sakit dan perawatan itu merupakan waktu yang sangat berharga untuk menyelematkan yang bersangkutan dari kerusakan otak yang tidak dapat dipulihkan.

Kecuali pola makan dengan mengurangi jenis makanan tertentu yang kaya kolesterol, pola hidup sehat perlu dibarengi dengan olah raga secara teratur, menghentikan kebiasan merokok dan minum minuman keras serta menghidari hidup yang penuh dengan tekanan stress. Pola hidup yang teratur, sabar yang disertai dengan kewaspadaan pada gejala-gejala tersebut diatas akan bisa menghindarkan seseorang dari serangan stroke yang menyengsarakan. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Harian Yastroki).