BANYUWANGI MAKIN WANGI PEMBANGUNANNYA

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Kabupaten Banyuwangi yang terletak di bagian timur Provinsi Jawa Timur dan sekarang dipimpin oleh seorang Bupati muda, Abdullah Azwar Anas, MSi, pada akhir-akhir ini derap pembangunannya makin wangi saja. Kota dan desanya makin bergelimang dengan kegiatan pembangunan yang dinamis, sehingga rakyatnya terangsang bekerja keras. Akibatnya penghargaan demi penghargaan diraih oleh kabupaten ini biarpun letaknya jauh dari ibukota provinsi, apalagi jauh dari ibukota Republik Indonesia yang tercinta.

 Dinamika kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas, MSi, sangat tinggi, bahkan seakan Bupati Banyuwangi tidak segan-segan menjemput bola mengembangkan rancangan dan melaksanakan pembangunan yang menguntungkan rakyat banyak dengan kecepatan yang tinggi. Teori Reinventing Government yang pernah sangat terkenal dan dewasa ini agak dijauhi oleh banyak pemerintah daerah, baginya masih tetap relevan sebagai acuan mendinamisasikakan pembangunan di daerah pinggiran itu. Hubungan Bupati yang bukan berasal dari kalangan birokrasi terlihat akrab seakan Bupati mengetahui secara mendalam budaya birokrasi yang baru saja dikenalnya. Hubungannya dengan rakyat begitu dekat, sehingga digalinya budaya daerah dengan mendengarkan para sesepuh yang ada di daerah itu untuk tampil ke depan menggali budaya lama dan mengemasnya sebagai paket-paket wisata yang menarik dan segar.

 Untuk lebih menjamin partisipasi yang tinggi dan sekaligus membantu kabupaten yang dinamik ini menyelesaikan target-target MDGsnya, Yayasan damandiri telah mengadakan kesepakatan untuk mengembangkan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) dengan beberapa perguruan tinggi di Banyuwangi dan juga di Jember. Dengan Universtias Jember sebagai koordinator beberapa perguruan tinggi lainnya di Banyuwangi dan sekitarnya, usaha untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, bekerja sama dengan pemerintah daerah, akan lebih ditingkatkan. Usaha Posdaya yang bergerak dalam koridor Inpres nomor 3 tahun 2010 dengan mendorong pelaksanaan program kesehatan, sosial ekonomi dan lingkungan hidup akan memasuki babak baru dengan mendorong revitalisasi Posyandu untuk melayani ibu hamil, anak balita dan pelayanan KB yang makin intensif. Disamping itu Posdaya akan makin ramah terhadap usaha pendidikan anak usia dini termasuk memberikan pelatihan ketrampilan bagi ibu-ibu dari keluarga miskin yang masih mempunyai anak balita. Dengan ibunya yang makin trampil dan bekerja keras diharapkan bahwa anak balitanya akan dapat dipelihara dengan baik, sehingga bisa melanjutkan pendidikan dengan lancar dan memotong rantai kemiskinan yang biasanya melilit orang tuanya turun-temurun.

  Untuk mengembangkan ekonomi mikro atas dasar prinsip ekonomi biru, Yayasan Damandiri menggandeng Bank BPD Jatim dan Bank UMKM Jatim menyediakan fasilitas Tabungan dan Kredit Tabur Puja bagi keluarga miskin yang didukung kelompok Posdaya atau organisasi pembina ;ain di desanya. Kredit itu dipergunakan untuk modal usaha awal yang digeluti keluarga miskin dengan plafon tidak lebih dari Rp. 2 juta. Para mahasiswa KKN tematik Posdaya bertindak sebagai pendamping dan memberi pelatihan ketrampilan yang dibutuhkan keluarga miskin yang memerlukan pemberdayaan berkelanjutan. Fasiliats kredit Tabur Puja tersebut memungkinkan keluarga miskin mendapatkan kredit dengan sistem tanggung renteng, karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan jaminan yang memadai melalui sistem Jamkrida yang dibentuknya.  

 Pengisian kegiatan ekonomi itu memberikan bukti bahwa kebijakan Gubernur Jawa Timur yang pro rakyat, pro keluarga miskin dan pro pertumbuhan memberi kesempatan kepada keluarga miskin untuk ikut berpartisipasi secara aktif tanpa membebani, karena keluarga miskin juga bekerja keras dengan dukugan fasilitasi yang memadai. Selamat untuk Kabupaten Banyuwangi yang makin wangi. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Mantan Menko Kesra dan Taskin).