IPeKB SIAPKAN PEMBERDAYAAN KELUARGA

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Pengurus Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) dari seluruh Indonesia, utamanya dari Jawa dan Bali, menurut rencana mulai akhir minggu ini akan mengadakan pertemuan di Yogyakarta guna membulatkan tekad sekaligus mempelajari tugas-tugas baru untuk mempersiapkan diri menangani program kependudukan yang ditugaskan kepada mereka dalam rangka pelaksanaan UU Kependudukan yang baru serta Keputusan Presiden yang mengantar pelaksanaan UU baru tersebut.

 Para anggota IPeKB akan menempatkan diri sebagai salah satu ujung tombak untuk mempersiapkan setiap keluarga, tidak terkecuali dan bahkan utamanya, keluarga-keluarga muda yang telah mereka bina sebelumnya menjadi akseptor KB yang baik dan lestari, terbebas dari kemiskinan dan makin sejahtera. Mereka akan diajak secara beramai-ramai dalam kelompok Pemberdayaan Keluarga Posdaya untuk bersatu secara gotong royong menguasai secara cermat delapan fungsi keluarga yang utama. Ke delapan fungsi keluarga itu adalah fungsi keagamaan, fungsi budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi kesehatan reproduksi yang umumnya telah mereka kuasai, fungsi pendidikan, fungsi wirausaha dan fungsi lingkungan hidup yang lestari dan memberi manfaat terhadap masing-masing keluarganya.

 Para pengurus yang umumnya adalah Koordinator Lapangan tersebut akan diajak bukan saja menjadi makin mahir tetapi memberikan kepada anggota IPeKB lainnya agar dalam penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang menjadi anggota Posdaya, utamanya keluarga muda, untuk pertama-tama memahami fungsi kesehatan dan reproduksi, sehingga bertambah akrab dengan program KB dan menjadi akseptor KB yang terpercaya dan lestari. Dengan memahami fungsi keluarga diharapkan keluarga muda dimanapun merreka berada mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk meningkatkan kemampuan keluarga masing-masing menuju keluarga yang bahagia dan sejahtera.

 Para pengurus IPeKB diajak membina Posdaya yang sudah ada, dan kalau Posdaya di desa atau dukuhnya belum ada segera membentuk Posdaya dari kelompok yang ada, misalnya dari kelompok UPPKS, kelompok Pos KB Desa, atau kelompok apapun dengan menambahkan kegiatan sesuai prioritas MDGs. Dengan adanya Posdaya dan pengurus yang akan mendorong pemahaman delapan fungsi keluarga, lebih lengkap dibandingkan dengan Pos KB sebelumnya, yang baru menyelenggarakan fungsi kesehatan reproduksi, maka Pengurus Posdaya segera bisa mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD yang ditingkatkan dari kegiatan Bina Keluarga Balita. Apabila PAUD telah terbentuk maka semua anak balita perlu segera dimasukkan dalam PAUD agar ibu muda dapat mengikuti kegiatan pelatihan ketrampilan untuk mempersiapkan diri dalam usaha ekonomi mikro bersama dengan keluarga lainnya.

 Dengan mengirim anak-anak balita ke PAUD, maka Ibu-ibu muda dapat ikut serta dalam Gerakan Sadar Menabung dan belajar keterampilan dengan penuh. Melalui kursus atau kegiatan belajar ketrampilan tersebut Ibu-ibu muda dapat mengambil kredit untuk usaha ekonomi produktif bersama keluarga lain yang telah berpengalaman. Upaya pengembangan fungsi ekonomi ini akan menjadi bagian yang sangat penting dalam pembangunan keluarga yang diarahkan untuk mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu para anggota pengurus IPeKB yang akan berkumpul di Yogyakarta, akan dibekali dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang adanya berbagai Bank atau lembaga keuangan yang memberikan dukungan terhadap gerakan Sadar Menabung dan berbagai skim kredit yang tersedia untuk “ekonom” pemula tersebut.

 Kegiatan ini akan sangat berkait dengan adanya berbagai kelompok UPPKS yang telah dikembangkan di masa lalu. Apabila kelompok UPPKS masih ada, maka kelompok ini perlu dikembangkan menjadi kelompok Posdaya agar bisa menguasai delapan fungsi keluarga secara lengkap.  Kelompok ini perlu mengembangkan PAUD agar keluarga muda dapat menyerahkan anak-anaknya kepada pendidikan yang digelar dalam PAUD. Dengan demikian kedua orang tuanya dapat bergotong-royong memperbaiki kemampuan ekonominya dengan sempurna. UPPKS tidak boleh hanya menanangani masalah ekonomi semata, oleh karena itu dalam Posdaya kegiatan delapan fungsi keluarga lainnya juga dikembangkan.

 Bagi keluarga muda anggota Posdaya diharapkan juga menangani masalah lingkungan hidup dengan menjadikan halaman rumahnya sebagai Kebun Bergizi dengan ditanami sayur-sayuran, unggas, kolam ikan atau kebutuhan lain yang bisa dipetik atau dimakan untuk menambah asupan gizi setiap hari. Kecuali keluarga balita, keluarga yang mempunyai anggota sedang mengandung diharapkan juga memelihara Kebun Bergizi di rumahnya. Keluarga yang mempunyai lansia di rumahnya juga diharapkan memelihara Kebun Bergizi.

 Dengan demikian para pengurus IPeKB diharapkan makin mantab bertindak sebagai koordinator pembangunan yang menempatkan penduduk sebagai titik sentral pembangunan melalui pemberdayaan keluarga yang menguasai delapan fungsi keluarga secara terpadu dan paripurna. Kemampuan penyuluh KB di masa lalu untuk mendidik rakyat menguasai fungsi kesehatan dan reproduksi dengan praktek nyata diharapkan dapat diperluas menjadi kemampuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan praktek fungsi-fungsi keluarga lainnya, utamanya fungsi yang bisa mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yakni dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi keluarga serta lingkungan pendukungnya. Penguasaan dalam bidang-bidang utama ini merupakan jalan mulus untuk mendorong suksesnya pelaksanaan MDGs.  (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri).