MENYONGSONG HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2013

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Minggu depan bangsa Indonesia akan memperingati Hari Pendidikan Nasional 2013 dengan rasa syukur dan kebanggaan. Selama ini, melalui usaha yang tidak kenal lelah, para guru, dosen dan seluruh aparat pendidikan, baik yang bekerja di kalangan pemerintah atau swasta, telah mengantar anak bangsa menuju ke jenjang pendidikan yang bermutu dan tinggi. Dalam kesempatan ini kita ingin mengingat Ki Hadjar Dewantara yang mengantar anak didik untuk menjadi pemimpin bangsa yang inovatif, dekat dengan rakyat dan siap menjadi pelopor perjuangan bangsanya dengan sesanti ing ngarso sun tulodo. Oleh karena itu para pendidik dewasa ini, dalam mengantar anak-anak muda yang akan menjadi pemimpin bangsa pada saat satu abad Kemerdekaan RI di tahun 2045, harus bekerja keras mendidik calon pemimpin bangsa yang tangguh, mempunyai karakter unggul, percaya diri dan sanggup sejajar dengan pemimpin dunia lainnya dengan penuh kebanggaan mengembangkan kesejahteraan rakyatnya.

 Dengan moto tersebut diatas Ki Hadjar Dewantara telah menjadi teladan bagi bangsa ini karena pemimpin bangsa yang diantar bersama rekan-rekannya di masa lalu telah mampu mengantar bangsa yang besar ini ke gerbang kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan untuk sebesar-besar kesejahteraan seluruh anak bangsanya. Berkat kepemimpinan itu bangsa ini tidak saja merdeka tetapi kemerdekaannya diisi dengan masukan maha lengkap, sehingga dewasa ini siap mengantar pemimpin baru untuk mengisi kemerdekaan pada saat Indonesia berusia 100 tahun. Oleh karena itu, sesuai anjuran Ki Hajar Dewantara, banyak pemimpin masa lalu yang selama sepuluh tahun terakhir ini menikmati masa pensiun dan menempatkan diri dalam posisi Ing Madya Mangun Karsa tetap perlu dihormati. Karena umumnya sudah pensiun dan tinggal di desa, mereka perlu diajak mendampingi rakyat desa ikut mengantar anak bangsa calon pemimpin di tingkat desa, tidak perlu dalam ruangan kelas yang terbatas tetapi dalam langsung di lapangan bersama rakyat di desanya. Apabila anak-anak muda mahir bergaul dengan rakyat sejak dini, di masa depan akan mampu membawa bangsa ini ke posisi yang lebih siap. Pemimpin masa lalu yang mempunyai kearifan dan pengalaman luas bisa menjadi panutan, bisa diajak bergerak dalam posisi Tut Wuri Handayani, agar secara legowo dan dengan penuh percaya diri ikut memberi masukan besar kepada generasi muda yang disiapkan memimpin bangsanya.

 Dengan berpegangan pada filosofi yang sama, melalui Kurikulum 2013, disamping para pendidik mengeluarkan segala keahliannya untuk mendidik pemimpin masa depan yang tidak saja tangguh tetapi juga berkarakter, serta siap bekerja sama dengan berbagai penduduk dengan latar belakang beraneka ragam, generasi tua bisa ikut mempersiapkan pemimpin masa depan yang mampu memimpin staf yang tidak sama jenisnya, tidak sama asal usulnya, pemimpin yang sanggup memimpin tenaga ahli dengan latar belakang bervariasi, pekerja ahli yang mampu merubah sampah menjadi berkah. Pendidikan kita harus menyiapkan pemimpin yang melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain, pemimpin yang dekat dengan rakyat dan pemimpin yang merangsang kreatifitas dan sanggup berbagi bersama yang dipimpinnya serta rakyat pada umumnya. Para pemimpin masa lalu, yang sekarang sudah memasuki masa pensiun, dengan falsafah tut wuri handayani sungguh akan sangat berharga untuk berbagi dengan generasi yang lebih muda karena akhirnya, apapun yang dilakukan, adalah untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat.

 Keakraban antar generasi ke generasi dengan lainnya, dalam rangka pendidikan persatuan dan kesatuan bangsa akan menjadi “tontonan”, tauladan dan sekaligus memberi “tuntunan” yang indah untuk ikut menyiapkan generasi penerus yang bersatu. Lebih-lebih lagi kalau anak muda diberikan pembekalan kemahiran hidup (life skills) pasti akan memberi manfaat untuk generasi mendatang. Anak muda yang menggali sesuatu dari generasi sebelumnya akan menjadi generasi yang belajar secara tuntas untuk masa depan yang tantangannya tidak semakin ringan. Persatuan antar generasi akan mengantar bangsa ini menjadi bangsa besar yang bersatu dan maju. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Mantan Menko Kesra dan Taskin).