SULTENG MENGETUK PALU

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Pada Peringatan Hari Ulang Tahun provinsi yang ke 49, hari Sabtu 13 April 2013, Gubernur Sulawaesi Tengah, Drs. H. Longki L. Djanggola, MSi. di kota Palu, mengetuk Palu menanda tangani suatu MOU dengan Yayasan Damandiri untuk bersama semua jajaran pemerintah provinsi, Bupati, Camat, Kepala Desa dan jajarannya di seluruh wilayah provinsi SulTeng, berbagai Perguruan Tinggi, lembaga swadaya masyarakat serta para tokoh masyarakat membangun dan mengisi forum silaturahmi keluarga, Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di semua desa dan pedukuhan guna meningkatkan dinamika dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, utamanya pengentasan kemiskinan di seluruh daerah.

 Disadari oleh Gubernur dan aparatnya bahwa upaya pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan melalui berbagai program yang didukung dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta seluruh jajarannya sampai ke tingkat desa telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari lebih 18 persen menjadi sekitar 14 – 15 prosen. Pada posisi ini keadaan menjadi bertambah sukar karena menghadapi keluarga dengan kemiskinan struktural yang harus ditembus bukan hanya oleh aparat pemerintah, tetapi perlu mengerahkan semua pemeran dan cara, utamanya melalui partisipasi masyarakat yang ikhlas dan penuh semangat. Posisi dewasa ini adalah posisi yang makin sukar untuk menurunkan angka kemiskinan secepat di masa lalu. Usaha ini hampir tidak mungkin dilakukan tanpa partisipasi masyarakat yang opitmal termasuk masyarakat dan keluarga miskin yang harus yakin bahwa dukungan dari pemerintah itu tidak berjalan sendiri. Dukungan pemerintah harus berlanjut niarpun pimpinan berubah, atau kepentingan politiknya lain. Upaya itu akan dan harus dilanjutkan oleh pemerintah berikutnya yang juga sama pedulinya terhadap keluarga miskin. Lebih dari itu diperlukan situasi seperti masa lalu, dimana sesama tetangga akrab dan peduli sesama dalam sistem gotong royong yang menyejukkan. Mereka menginginkan agar suasana seperti masa lalu dapat disegarkan kembali.

 Atas dasar kesadaran itu, belajar dari pengalaman yang telah dilakukan oleh tujuh Kabupaten/kota yang telah menyelenggarakan Posdaya atas dukungan kegiatan KKN tematik Posdaya oleh Universitas Tadulako yang bekerja sama dengan Yayasan Damandiri,  Gubernur, melalui keterlibatan yang sangat dinamis dari Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk menyusun Team Koordinasi Pembentukan dan Pengisian Posdaya di seluruh Provinsi di SulTeng. Team ini dipimpin oleh Kepala Bapeda dengan dukungan Team Penyantun yang terdiri dari Wakil Gubernur, Sekda dan Pimpinan DPRD. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB ditetapkan sebagai penanggung jawab termasuk mengatur penyediaan dana pendamping yang berasal dafi Pemerintah Provinsi atau sumbangan dari perusahaan dan lembaga lainnya.

 Segera setelah Surat Leputusan Gubernur disyahkan dan seluruh anggota Team dikukuhkan dalam upacara besar yang dihadiri oleh Bupati/Walikota seluruh provinsi dan wakil-wakil dari berbagai Perguruan Tinggi yang juga diwakili sebagai anggota Team, dilakukan Deklarasi secara terbuka oleh Wakil Gubernur, atas nama Gubernur, dengan menyatakan bahwa dalam waktu sesingkat-singkatnya, di seluruh provinsi dibentuk Posdaya sebagai forum silaturahmi dan pembantu pemerintah dalam menggerakkan pembangunan keluarga, utamanya pengentasan kemiskinan dan penuntasan sasaran dan target MDGs. Untuk itu pada Posdaya yang terbentuk akan segera diisi dengan kegiatan pelatihan dan pembentukan kader-kader pembangunan. Dalam Pidato pengukuhan itu Wakil Gubernur  memerintahkan segera mengirim Team inti ke daerah-daerah yang Posdayanya dianggap berhasil di Jawa untuk belajar. Spontanitas Wakil Gubernur yang diserahi tanggung jawab untuk memimpin secara operasional kegiatan di lapangan itu sungguh luar biasa. Ada seorang pejabat yang tidak mengikuti pengukuhan, pada pagi harinya langsung mendapat teguran keras agar tidak mengabaikan tanggung jawab, tugas dan kegiatan yang dipertanggung jawabkan kepada seluruh anggota Team karena diharapankan fasilitasi pemerintah yang sungguh-sungguh sampai ke khalayak keluarga miskin yang ada di pedesaan akan merangsang partisipasi yang berakhir dengan keberhasilan berupa hapusnya kemiskinan dan manfaat yang sangat besar terhadap kemajuan provinsi secara menyeluruh.

 Pagi harinya, pada saat peringatan Ulang Tahun Provinsi yang ke 49 tahun, selain ditanda tangani MOU dengan Yayasan Damandiri untuk ikut membantu usaha pengembangan Posdaya di seluruh provbinsi itu, Gubernur SulTeng lengkap dengan seluruh jajarannya, Ketua Team Penggerak PKK, Wakil Gubernur dan isteri, Unsur dan Anggota Musyawarah Pimpinan Daerah, Sekda, Kepala Bappeda dan seluruh jajaran SKPD, para Bupati/Walikota beserta seluruh jajaran Dharma Wanita dan Ketua Team Penggerak PKK-nya, serta ribuan tamu undangan, diajak melihat pameran hasil kerja Posdaya yang telah terbentuk di Kota Palu. Wakil Walikota Palu dan ibu yang menjadi tuan rumah beserta Team Ultah Provinsi SulTeng, mengantar para tamu yang disambut dengan nyanyian Selamat Datang oleh anak-anak PAUD binaan lembaga yang menjadi anggota Posdaya. Selanjutnya para tamu diajak meninjau beberapa Posdaya yang memamerkan kegiatannya dengan hantaran senyum yang melegakan.

 Sebagian mereka telah belajar pada Posdaya yang berhasil di Jawa Timur dalam mengolah sampah dan sisa-sisa yang biasanya dibuang begitu saja tanpa guna. Para anggota Posdaya berhasil mengetrapkan prinsip-prinsip Tiga R, Reduce, Reuse dan Recycle yang artinya menghasilkan sampah secara minimal, mempergunakan kembali sisa sampah sejauh yang masih dapat dipergunakan dan akhirnya mengolah kembali sisa sampah menjadi sesuatu yang berguna. Pameran Posdaya itu meyakinkan Gubernur dan jajarannya bahwa partisipasi masyarakat merangsang kreativitas yang psositif. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Mantan Menko Kesra dan Taskin).