PENSIUNAN "RAJA" BERKUNJUNG KE RAJA AMPAT

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Selama satu minggu sampai hari ini, dengan puncak acara pada Hari Jum'at tanggal 9 Mei lalu, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke 10 Kabupaten Raja Ampat, sekitar 400 tokoh-tokoh lanjut usia dari seluruh Indonesia, yang dikoordinasikan oleh Dr. Djoko Rusmoro, MPA, salah satu anggota Pengurus PWRI Pusat, juga atas nama DNIKS, atau Paguyuban Lansia Peduli, serta kawan-kawannya, telah melakukan kunjungan wisata kerja ke Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat. Kunjungan itu mendapat dukungan dari Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif yang menerima rombongan beberapa hari sebelum berangkat ke Kabupaten Raja Ampat.

 Rombongan yang diantar oleh Ketua Umum DNIKS, Prof. Dr. Haryono Suyono dan Ketua Panitia Dr. Djoko Rusmoro, MPA telah mendapat pesan khusus dari Menteri bahwa kunjungan yang dilakukan menyongsong Hari Lansia Nasional 2013 membuktikan bahwa lansia Indonesia tidak saja peduli sesama lansia, tetapi juga peduli terhadap harmonisasi tiga generasi, yaitu generasi remaja, anak-anak dan sesama lansia. Mereka membawa oleh-oleh dari DNIKS berupa bendera merah putih dan buku tulis untuk dibagikan kepada penduduk setempat dan anak-anak usia sekolah di daerah yang sangat jauh dari ibukota Negara itu.

 Menteri menggambarkan bahwa keindahan di Kabupaten Raja Ampat yang kebetulan berulang tahun ke 10 itu akan disajikan melalui atraksi yang sangat menarik yang jarang disaksikan di tempat lain. Karena itu kunjungan ke Kabupaten Raja Ampat saat kabupaten ini berulang tahun akan membuat 400 tokoh lansia yang mengadakan kunjungan muhibah turis kerja itu akan mengubah lansia peduli harmonisasi terhadap tiga generasi itu menjadi "Raja Kelima" yang segera harus bekerja keras memperkenalkan Kabupaten Raja Ampat dengan segala keindahannya kepada khalayak yang lebih luas untuk mendongkrak kemakmuran bagi keluarga dan anak-anaknya yang mempunyai harapan masa depan yang indah di tanah air tercinta ini.

 Pada waktu Pimpinan DNIKS dan Pimpinan rombongan menghadap Menteri Kesehatan Ibu dr. Nafsiah Mboi, SpA MPH untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk tentang acara kunjungan yang kebetulan bertepatan dengan peresmian Rumah Sakit di Raja Ampat, secara spontan Ibu Menteri, yang juga akan berkunjung ke Kabupaten Raja Ampat untuk meresmikan rumah sakit itu, memberi pesan yang tegas melalui Dr. Bambang Sardjono, MPH, Staf Ahli Menteri Kesehatan bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi, agar RS yang diresmikan dilengkapi dengan peralatan untuk menampung kemungkinan gangguan penyakit untuk turis lansia. Kalau perlu, karena lansia bisa saja mengalami gangguan jantung, stroke dan penyakit degeneratif lainnya, segera disiapkan dokter spesialis dan peralatan yang memadai agar kasus yang mungkin terjadi tidak perlu menjadi bahan guncingan di daerah turis yang sedang marak itu kemudian hari. Menteri menyatakan tidak ingin melihat adanya kasus seperti ini tidak bisa ditangani dengan baik. Kalau perlu dokter-dokter ahli diambil dari Makassar, Surabaya atau tempat lainnya. Bahkan apabila fasilitas di Raja Ampat tidak memadai, segera dilakukan persiapan yang matang di Sorong dengan menyediakan Helicopter untuk kemungkinan mengangkut kasus dari Raja Ampat ke Sorong. Keberhasilan persiapan itu sungguh sangat penting karena promosi untuk mengenal tanah air dengan turisme seperti ini akan menjamin mengalirnya turis domestik dan asing yang lebih besar di kemudian hari.

 Perhatian Menteri Kesehatan yang demikian tinggi sekaligus akan memicu usaha daerah untuk menggerakkan rakyatnya mengembangkan budaya turis domestik dengan jaminan pemandangan yang indah sekaligus jaminan kesehatan yang prima disertai rujukan yang jelas sehingga menimbulkan rasa percaya diri untuk menikmati pemandangan alam yang indah sekaligus memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kebanggaan. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Mantan Menko Kesra dan Taskin).