SAFARI RAMADHAN BIKIN POSDAYA DI MASJID

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Dalam suasana bulan Ramadhan yang penuh berkah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga di Yogyakarta, yang dipimpin Rektornya, Prof. Dr. H. Musa Asyarie, minggu lalu melepas lebih dari 2500 mahasiswa ke desa-desa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik pemberdayaan keluarga melalui Masjid-masjid di desa dan dukuh. Kegiatan itu ditandai dengan pelepasan mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan secara setentak, disaksikan oleh mbak Titiek Soeharto selaku Pembina Yayasan Supersemar dari Jakarta, Sekretaris Yayasan Damandiri Dr. Subiakto Tjakrawerdaja, Kepala Kanwil Kementerian Agama di Yogyakarta, para Wakil Rektor dan dosen pembimbing yang bersama mahasiswa memimpin gerakan luar biasa itu selama lebih dari satu bulan.

Pelepasan kali ini bukan untuk pertama kalinya, akhir tahun lalu Perguruan Tinggi Islam ternama di Yogyakarta itu telah mengirim ribuan mahasiswa ke berbagai daerah untuk keperluan yang sama dan ternyata membawa manfaat yang sangat tinggi, baik kepada para mahasiswa dan dosen pembimbingnya. Para pemimpin Masjid yang menerima mahasiswa KKN di desa-desa merasa sangat beruntung. Dalam bidang keagamaan para mahasiswa semester ke 7 atau ke 8 dengan fasih bisa membantu menggelar dakwah yang lebih segar pada peristiwa ibadah yang diselenggarakan secara rutin di setiap Masjid yang dikunjungi. Para mahasiswa dapat, dengan dukungan pengurus Masjid, membuka kursus bagi anak-anak belajar membaca Kitab Suci Al Quran dengan berbagai metoda mutakhir, sehingga anak-anak bukan saja menjadi makin mudah menghafal kitab suci, tetapi mengetahui makna dan melaksanakan ajaran yang sangat berharga itu. Dengan pengalaman lapangan itu mahasiswa makin percaya diri mempraktekkan ilmunya justru sebelum lulus, sehingga karena semua kesukaran dapat dengan mudah dibahas bersama rekan-rekannya atau dosen pembimbingnya.

Halaman Masjid yang biasanya lenggang, karena tidak banyak dijamah, apabila tidak ada acara ritual keagamaan, menjadi tambah semarak karena kegiatan kemasyarakatan yang sarat nilai agama digelar selama masa KKN. Disamping anak-anak mempraktekkan anjuran "membaca" pada saat usia dini dengan mengikuti PAUD, pendidikan anak usia dini, mereka ikut kegiatan pendidikan baca Al Quran dengan metoda yang makin bervariasi. Anak-anak sekitar Masjid belajar mempraktekkan budaya bersih, disiplin, sayang dan hormat kepada ibu, orang tua dan kasih sayang sesamanya. Anak-anak, dengan dikembangkannya Masjid sebagai tempat percontohan Kebun Bergizi, makin mencintai lingkungan pada usia dini.

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang praktek KKN juga menganjurkan agar Masjid makin dipenuhi remaja yang selain melakuan ibadah, sekaligus berlatih ketrampilan (soft skill) agar anak santri tidak harus menjadi penganggur karena ketrampilan yang terbatas. Banyak praktek-praktek lapangan yang dengan pendampingan para mahasiswa diajarkan kepada remaja desa yang makin rajin menyambangi Masjid karena adanya kegiatan yang bervariasi. Remaja Masjid menjadi contoh anak muda yang makin tinggi keimanan dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sekaligus makin terampil menghadapi tantangan jaman dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Anak-anak muda dan orang tua yang mendadak melihat di halaman Masjid makin banyak bibit untuk ditanam dalam Kebun Bergizi, setelah melakukan ibadah keagamaan, dengan menyumbang sekadarnya pada kotak yang disediakan dapat pulang sambil menjinjing bibit yang digelar di halaman Masjid untuk ditanam di Kebun Bergizi di rumahnya. Sumbangan sekadar yang ditinggalkan bukan berarti membeli bibit, tetapi sebagai rasa solidaritas untuk memperluas pembibitan yang selanjutnya digelar di halaman Masjid untuk jamaah lainnya. Masjid menjadi tumpuhan contoh penghijauan halaman rumah dengan nilai gizi yang sangat tinggi serta membangun kesehatan dan kebugaran warganya.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya yang diikuti oleh lebih dari 2500 mahasiswa UIN Sunan Kalijaga menggugah Pembina Yayasan Supersemar, Ibu Titiek Soeharto, secara spontan memberikan penghargaan tambahan berupa beasiswa bagi mahasiswa yang berhasil. Bahkan Ibu Titiek yang disambut hangat para mahasiswa menjanjikan untuk sering datang ke Yogyakarta melihat hasil kerja keras para mahasiswa yang gigih melanjutkan cita-cita pak Harto untuk memihak, cinta pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan rakyat banyak di pedesaan.  (Prof. Dr. Haryono Suyono, Mantan Menko Kesra dan Taskin RI).