HARI LAHIR PAK HARTO

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Dalam rangkaian menyongsong hari lahir Bapak Pembangunan Almarhum Bapak HM Soeharto, tanggal 8 Juni, hari ini, 18 Mei 2013, keluarga pak Harto dan para sahabatnya, berkumpul di tempat kediaman Almarhun pak Harto dimasa kccil, Kemusuk, desa Argomulyo, Bantul, Yogyakarta, untuk mengenang jasa-jasa dan salah satu perjuangannya membangun masa depan bangsa. Sejak lama sebelum dipercaya sebagai Presiden Pak Harto menaruh perhatian yang tinggi terhadap pendidikan anak bangsanya. Oleh karena itu 39 tahun lalu Pak Harto mendirikan Yayasan Supersemar untuk menolong putra-putri bangsa terbaik mengikuti pendidikan sebagai persiapan sebagai calon pemimpin bangsa.

 Upaya pak Harto dalam bidang pendidikan itu tidak hanya terbatas dengan mendirikan Yayasan Supersemar tetapi terlebih dulu, sebagai penanggung jawab pembangunan, Pak Harto menyediakan anggaran khusus yang dinamakan Inpres dalam bidang pendidikan, dan melalui penyediaan anggaran itu mendirikan SD, SMP, SMA dan SMK dimana-mana. Dengan pendirian ribuan sekolah itu partisipasi pendidikan yang sangat minim pada saat Pak Harto diserahi tanggung jawab memimpin bangsa ini melonjak dengan sangat sifnifikan. Tidak itu saja, setelah pengembangan sekolah-sekolah dirasakan cukup, dengan komitmen yang tinggi pemerintah mendeklarasikan Wajib Belajar pendidikan dasar karena sebagian besar anak muda pada waktu itu tingkat pendidikannya masih rendah. Melalui deklarasi wajib belajar pendidikan dasar yang memerlukan pembiayaan bagi orang tuanya dirasakan bahwa keluarga miskin belum tentu bisa ikut serta biarpun anaknya mempunyai otak yang cemerlang. Untuk menolong keluarga seperti ini pak Harto mendirikan Yayasan Supersemar menghilangkan kesenjangan itu.

 Dengan dicanangkannya Beasiswa Supersemar itu langsung menjadi pemicu dan bahkan menjadi indikator keberhasilan setiap siswa di setiap sekolah. Anak-anak keluarga miskin terpicu dan anak-anak keluarga yang lebih mampu tidak mau ketinggalan. Biarpun tidak membutuhkan dana untuk membiayai sekolahnya, anak keluarga mampu ikut memburu beasiswa karena penerima beasiswa naik gengsi dan nama baiknya. Sekolah-sekolah tidak jarang memberikan beasiswa Supersemar kepada anak-anak keluarga mampu karena syarat-syarat keunggulan dalam kelasnya tidak bisa dibantah. Tetapi anak-anak keluarga miskin tetap mendapat prioritas yang sangat tinggi.

 Almarhum pak Harto tidak menawarkan beasiswa yang melimpah, yang cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan pelajar, untuk hidup dan membayar seluruh keperluan, tetapi sengaja menawarkan jumlah yang relatif kecil, tetapi pada jamannya dianggap cukup, agar timbul rasa solidaritas dari setiap orang tua untuk tetap bekerja keras berusaha mencukupi kekurangan biaya untuk sekolah anak-anaknya. Para siswa penerima beasiswa juga bisa berhemat dan membelanjakan dana yang berasal dari beasiswa dan kiriman orang tua dengan prinsip hemat dan mengutamakan kebutuhan yang paling urgen. Prinsip ini tidak pernah berubah sampai Pak Harto lengser dan tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI. Namun, biarpun jumlah dana beasiswa tidak mencukupi untuk seluruh kebutuhan, adanya penilaian yang tinggi terhadap kualitas penerima beasiswa, setiap tahun puluhan ribu siswa dan mahasiswa antri untuk memperebutkan beasiswa setiap tahun sampai hari ini.

 Kebijakan lain yang menarik adalah bahwa Almarhum tidak saja memberi kesempatan kepada keluarga miskin, tetapi selama beberapa tahun meyakinkan kepada keluarga miskin yang menjadi peserta KB untuk menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah kejuruan. Pak Harto menyediakan ribuan beasiswa Supersemar untuk anak-anak cerdas yang orang tuanya dengan sukarela mengikuti KB, miskin dan mempunyai anak yang siap memasuki sekolah kejuruan seperti SMK, SMEP dan seterusnya sehingga anak-anak yang biasanya putus sekolah pada pendidikan yang sangat dasar itu bisa melanjutkan kependidikan menengah dan akhirnya ke pendidikan yang lebih tinggi, langsung bisa bekerja, membantu orang tuanya bekerja keras memotong rantai kemiskinan. Peringatan Ulang Tahun Supersemar kali ini sekaligus merupakan upaya mengenang jasa jasa pak Harto sebagai pemimpin visioner yang ingin melihat rakyatnya maju menjadi pemimpin bangsanya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menempatkan Pak Harto disisiNya sesuai amal ibadahnya yang terus mengalir.  (Prof. Dr. Haryono Suyono, Mantan Menko Kesra dan Taskin).