MENEBAR BENIH MEMBANGUN BANGSA

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Dengan sentuhan pemerintah daerah, camat, kepala desa, tim penggerak PKK, dan partisipasi yang luar biasa dari seluruh komponen pembangunan dan rakyat desa Kayen, hampir seluruh keluarga di Kayen menebar bibit bermacam tanaman bergizi seakan sebagai gerakan besar membangun bangsa.  Di setiap rumah, biarpun halamannya sempit, setiap keluarga menebar bibit di polibag atau di tempat-tempat persemaian untuk menanam sayuran, bermacam buah, kolam ikan, unggas dan hewan piaraan yang hasilnya segera dimanfaatkan untuk masukan gizi bagi anak dan keluarganya. Halaman Masjid Al-Amin dijadikan tempat persemaian bibit dan percontohan yang hasilnya disebarluaskan kepada jamaah masjid, dan akhirnya kepada keluarga lain yang membutuhkan. Kegiatan bersama keluarga sekitar Masjid Al-Amin meluas ke beberapa dusun lain yang penduduknya biasa beribadah di Masjid Al-Amin, Njelok, Kayen.

Disamping itu, dimulai dari Masjid Al-Amin, seperti halnya di Posdaya lainnya, dibangun dan dikembangkan pusat pendidikan anak usia dini (PAUD) secara sederhana. Mula-mula dikelola oleh guru-guru anak muda setempat dan akhirnya disempurnakan dengan sentuhan Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kecamatan setempat. Bangunan sederhana dibangun di belakang Masjid Al-Amin dengan kegiatannya yang menyatu sebagai bagian tidak terpisahkan dari kegiatan pengelolaan Masjid Al-Amin yang makin komprehensif.

Sementara anak-anak balita belajar bersama gurunya di bangunan sederhana di Masjid Al-Amin tersebut, orang tuanya, yang umumnya masih muda dan potensial, mengikuti kegiatan pelatihan ketrampilan untuk bisa memulai usaha ekonomi mikro. Pada tingkat awal mahasiswa dan dosen pembimbing dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya dari Universitas Sebelas Maret di Solo turun ke lapangan memberikan bimbingan dan pelatihan. Pada akhirnya Posdaya di Kayen makin mandiri dan memperoleh bimbingan dari Dinas dan para pejabat maupun relawan dari sekitar Desa atau Kecamatan setempat.

Pengalaman Masjid Al-Amin tersebut menarik minat dan menjadi contoh dusun-dusun sekitarnya yang kemudian bergabung dan belajar dari Pengurus Posdaya berbasis Masjid Al-Amin. Pada saat ditinjau oleh Bupati Indartato beberapa bulan lalu, dengan bangga Camat dan Kepala Desa Kayen melaporkan kepeloporan yang luar biasa dari Ketua Posdaya yang gigih tersebut. Pengalaman dan hasil kerja rakyat Kayen yang bersatu mendapat acungan jempol,  dianjurkan dan didukung untuk disebarluaskan ke Desa dan Dusun lain dari Presiden SBY yang meninjau desa dan kegiatan Rumah Ketahanan Pangan Lestari tersebut.

Sayang waktu Presiden dan rombongan sangat terbatas, karena sesungguhnya banyak Desa dan Dukuh lain seperti Kebonagung, yang baru dicacat sebagai salah satu desa terbaik dalam pembangunan terpadu melalui Posdaya tingkat Provinsi Jawa Timur, tidak sempat ditinjau. Sejak Bupati Indartato memangku jabatannya, di Pacitan dikembangkan sekitar 1700 Posdaya di seluruh kecamatan dan desa sebagai forum silaturahmi dan partisipasi masyarakat yang suksesnya makin mendekati Desa Kayen dalam pemberdayaan keluarga dan pengentasan kemiskinan dengan pendekatan pembangunan terpadu melalui Posdaya. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri)