UDAYANA MEMBANGUN POSDAYA DI BALI

Oleh: Prof Dr Haryono Suyono

Minggu lalu Rektor Universitas Udayana di Bali, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, SpPD, dan seluruh jajarannya telah memberikan pembekalan dan kemudian melepas sekitar 800 mahasiswa semester tujuh dan delapan untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya ke berbagai desa di seluruh provinsi Bali. Para mahasiswa tersebut didampingi puluhan dosen pembimbing lapangan dan ditugasi membentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) serta mengisinya dengan program-program untuk mensukseskan MDGs di provinsi Bali.

 Rektor Universitas Udayana memberikan pengarahan agar para mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas dan program studi membaur bersama rakyat mengadakan diagnosa yang tepat untuk bersama masyarakat menyelesaikan berbagai persoalan menuju tercapainya sasaran MDGs, utamanya pengentasan kemiskinan dan pembangunan sumber daya manusia. Disamping pengarahan oleh Rektor, para dosen, pimpinan jurusan, pimpinan program studi dan para dekan juga memberikan pembekalan yang diperlukan agar mahasiswa tampil dengan karakter yang membanggakan, tidak memalukan, tetapi mampu menawarkan pendidikan berupa isian Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bermutu, menambah ketrampilan yang memungkinkan keluarga di desa dan Banjar mampu membangun dengan cerdas dan bermanfaat.

 Disamping itu, secara khusus diundang Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri didampingi oleh Dr. Moh Sudarmadi Direktur Pelaksana dan Dr. Mulyono D. Prawiro, Deputi Direktur Umum untuk merangsang keluarga desa mengembangkan Posdaya sebagai forum silaturahmi dan sekaligus wahana untuk membulatkan tekad gotong royong guna mencapai sasaran dan target MDGs yang harus tuntas pada akhir tahun 2015 yang akan datang.

 Dalam kesempatan tersebut, setelah dicapai kata sepakat dengan Rektor Universitas Udayana bahwa KKN Tematik Posdaya akan bersifat komprehensif dan berkesinambungan, dihimbau agar para mahasiswa tidak hanya berhenti pada masa KKN selama satu bulan, tetapi ikut dalam kesempatan magang menjadi mahasiswa sukarela pembina Posdaya. Pembinaan dilakukan sampai semester berikutnya, dimana rombongan mahasiswa lain akan melanjutkan pengembangan Posdaya dengan pengisian yang lebih lengkap. Dijanjikan oleh Rektor bahwa pada akhir semester akan diberikan penghargaan Rektor kepada mahasiswa dan dosen pembimbing yang berhasil disertai dengan hadiah berupa uang atau pembebasan biaya SPP.

 Disamping itu diajak pula beberapa pemerintah daerah untuk memberi apresiasi kepada para dosen pembimbing dan mahasiswa KKN yang mampu membentuk sebanyak mungkin Posdaya dan mengisinya dengan kegiatan awal seperti pembentukan PAUD agar ibu keluarga muda yang mempunyai anak balita bisa mengirimkan anaknya secara dini ke sekolah. Dengan anak-anak balita ke sekolah, diharapkan orang tuanya yang masih muda bisa mengikuti kursus ketrampilan dan bekerja. Dianjurkan pula kepada para mahasiswa untuk meneliti potensi desa, utamanya dilihat apakah masih ada Posyandu agar bisa ditingkatkan kegiatannya. Begitu juga dihimbau kepada mahasiswa untuk menghidupkan kembali modal sosial gotong royong antar keluarga miskin dan keluarga kaya agar timbul sinergi kebersamaan untuk mengupayakan agar kemiskinan dapat dikurangi dengan baik. Dalam hal ini keluarga muda dilatih berwirausaha dengan mengembangkan semangat entrepreneur di lingkungan anggota Posdaya di pedesaan. Dipesankan agar para mahasiswa menganjurkan dan kalau perlu memberi pelajaran bagaimana mengembangkan Kebun Bergizi di setiap halaman rumah.  (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri).